• JL. Hasanudin No. 806 Salatiga

Detail

Blog Image

PENGARUH GADGET YANG MENYEBABKAN ANAK TERLAMBAT BICARA

Anak merupakan aset berharga suatu bangsa, karena anak adalah generasi penerus sehingga didapatkan anak yang berkualitas untuk mencapai masa depan yang baik. Masa lima tahun pertama kehidupan adalah suatu masa yang sangat peka terhadap lingkungan. Masa ini berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang lagi, masa balita disebut sebagai “masa keemasan” atau (golden period), “jendela kesempatan” atau (window of opportunity), dan “masa kritis” atau (critical period) (Kadi, Garna, dan Fadlyana, 2018). Seiring dengan berkembangnya teknologi, gadget bukanlah barang yang langka. Semua orang bisa mengakses dimanapun. Memberikan gadget pada anak untuk membuat anak lebih anteng bisa berisiko menyebabkan speech delay (keterlambatan bicara pada anak). Sebuah penelitian, yang dipresentasikan pada Pertemuan Masyarakat Akademik Anak 2017, mengungkapkan beberapa temuan yang mengejutkan. Studi tersebut menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan bayi antara usia enam bulan dan dua tahun menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, dan game elektronik, semakin tinggi risiko mereka mengalami keterlambatan bicara. Speech delay merupakan salah satu gangguan komunikasi yang wajar terjadi pada si Kecil di masa pertumbuhannya. Namun jika hal ini dibiarkan, speech delay dapat menjadi gangguan serius yang berpengaruh pada kecerdasan dan juga perilaku si Kecil di masa depan. Sebuah penelitian, yang dipresentasikan pada Pertemuan Masyarakat Akademik Anak 2017, mengungkapkan beberapa temuan yang mengejutkan. Studi tersebut menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan bayi antara usia enam bulan dan dua tahun menggunakan gadget, seperti smartphone, tablet, dan game elektronik, semakin tinggi risiko mereka mengalami keterlambatan bicara. Di Indonesia prevalensi keterlambatan bicara pada anak prasekolah adalah antara 5%-10%. Keterlambatan bicara yang terjadi pada anak-anak semakin meningkat . Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa tingkat kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 2,3%-24%. Apabila pada usia ini anak tidak diberikan stimulus yang mencukupi dan lingkungan yang mendukung, maka akan berdampak pada kemampuan berbicara yang dimiliki anak. Ketika orang tua memberikan banyak kosa kata kepada anak, maka hal tersebut dapat mendorong anak untuk aktif di dalam suatu percakapan, sehingga kemampuan berbicara anak pun akan terasah. Berdasarkan review dari beberapa jurnal didapatkan simpulan bahwa keterlambatan berbicara dapat dipengaruhi oleh penggunaan gadget. Lama menggunakan gadget dengan durasi 30 menit per hari atau 2 kali sehari dikatakan kategori rendah, penggunaan 40-60 menit per hari atau 2-3 kali setiap harinya dikatakan kategori sedang, sedangkan penggunaan 120 menit per hari atau penggunaan setiap harinya lebih dari 75 menit masuk dalam kategori intesitas tinggi. Demikian penggunaan lebih dari 3 kali sehari dalam durasi 30-75 menit sudah masuk kategori kecanduan gadget. Semakin lama menggunakan gadget semakin berisiko anak mengalami keterlambatan dalam berbicara. Tanda dan gejala Speech Delay pada Anak Speech delay terjadi ketika anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa, walaupun dari segi usia seharusnya mereka sudah bisa berbicara. Pada kondisi ini, bisa jadi seorang anak mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri. Pada umumnya anak usia 2 tahun sudah memiliki kosakata minimal 50 kata dan menggabungkan 2 kata sederhana misal: saya lapar. Speech delay pada anak dapat terlihat melalui berbagai gejala dan tanda. Berikut adalah beberapa indikasi umum yang mungkin menunjukkan adanya keterlambatan bicara: 1. Anak kesulitan meniru suara 2. Lebih suka menggerakkan tubuh dbandingkan dengan suara 3. Anak tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal 4. Tidak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami Cara Mencegah terjadinya Speech Delay karena efek Gadget Mencegah speech delay pada anak akibat penggunaan gadget berlebihan memerlukan pendekatan yang seimbang dan berfokus pada interaksi langsung. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu: 1. Batasi Waktu Layar • Ikuti Pedoman Waktu Layar: American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, kecuali untuk video chatting. Untuk anak usia 18-24 bulan, waktu layar harus terbatas dan didampingi oleh orang tua. Untuk anak 2-5 tahun, batasi waktu layar hingga 1 jam per hari. • Tetapkan Zona Bebas Gadget: Tentukan area atau waktu tertentu di rumah yang bebas dari penggunaan gadget, seperti saat makan atau sebelum tidur. 2. Fokus pada Interaksi Langsung • Ajak Berbicara: Libatkan anak dalam percakapan sehari-hari, ajukan pertanyaan, dan dorong mereka untuk merespons. • Membaca Buku Bersama: Bacakan buku kepada anak secara rutin dan diskusikan cerita atau gambar di dalamnya. • Bermain Kreatif: Ajak anak bermain permainan yang mendorong kreativitas dan interaksi, seperti permainan pura-pura atau bermain dengan mainan konstruksi. 3. Berikan Contoh Positif • Kurangi Penggunaan Gadget di Depan Anak: Tunjukkan contoh dengan tidak menggunakan gadget secara berlebihan di depan anak. • Libatkan Keluarga dalam Aktivitas Tanpa Layar: Ajak seluruh keluarga untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak melibatkan gadget, seperti bermain di luar, berolahraga, atau memasak bersama. 4. Gunakan Gadget dengan Bijak • Pilih Konten yang Edukatif: Jika anak menggunakan gadget, pastikan mereka mengakses konten yang mendidik dan sesuai usia. • Dampingi Saat Menggunakan Gadget: Temani anak saat mereka menggunakan gadget dan berinteraksi dengan konten yang mereka tonton atau mainkan. 5. Kenali Tanda-tanda Ketergantungan • Pantau Perilaku Anak: Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget, seperti sulit berhenti menggunakan atau marah ketika gadget diambil, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. • Konsultasi dengan Ahli: Jika Anda khawatir tentang dampak gadget pada perkembangan bicara anak, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli terapi bicara. 6. Ciptakan Lingkungan yang Kaya Bahasa • Gunakan Beragam Kata: Memperbanyak kosa kata anak dengan menggunakan berbagai macam kata dalam percakapan sehari-hari. • Ajarkan Lagu dan Rima: Bermain dan bernyanyi dengan lagu anak-anak yang mengandung rima dapat meningkatkan keterampilan berbahasa. Bagaimana penanganan kalau sudah terjadi Speech Delay Mencegah speech delay pada anak akibat penggunaan gadget berlebihan memerlukan pendekatan yang seimbang dan berfokus pada interaksi langsung. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu: 1. Batasi Waktu Layar • Ikuti Pedoman Waktu Layar: American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, kecuali untuk video chatting. Untuk anak usia 18-24 bulan, waktu layar harus terbatas dan didampingi oleh orang tua. Untuk anak 2-5 tahun, batasi waktu layar hingga 1 jam per hari. • Tetapkan Zona Bebas Gadget: Tentukan area atau waktu tertentu di rumah yang bebas dari penggunaan gadget, seperti saat makan atau sebelum tidur. 2. Fokus pada Interaksi Langsung • Ajak Berbicara: Libatkan anak dalam percakapan sehari-hari, ajukan pertanyaan, dan dorong mereka untuk merespons. • Membaca Buku Bersama: Bacakan buku kepada anak secara rutin dan diskusikan cerita atau gambar di dalamnya. • Bermain Kreatif: Ajak anak bermain permainan yang mendorong kreativitas dan interaksi, seperti permainan pura-pura atau bermain dengan mainan konstruksi. 3. Berikan Contoh Positif • Kurangi Penggunaan Gadget di Depan Anak: Tunjukkan contoh dengan tidak menggunakan gadget secara berlebihan di depan anak. • Libatkan Keluarga dalam Aktivitas Tanpa Layar: Ajak seluruh keluarga untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak melibatkan gadget, seperti bermain di luar, berolahraga, atau memasak bersama. 4. Gunakan Gadget dengan Bijak • Pilih Konten yang Edukatif: Jika anak menggunakan gadget, pastikan mereka mengakses konten yang mendidik dan sesuai usia. • Dampingi Saat Menggunakan Gadget: Temani anak saat mereka menggunakan gadget dan berinteraksi dengan konten yang mereka tonton atau mainkan. 5. Kenali Tanda-tanda Ketergantungan • Pantau Perilaku Anak: Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget, seperti sulit berhenti menggunakan atau marah ketika gadget diambil, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. • Konsultasi dengan Ahli: Jika Anda khawatir tentang dampak gadget pada perkembangan bicara anak, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli terapi bicara. 6. Ciptakan Lingkungan yang Kaya Bahasa • Gunakan Beragam Kata: Perkaya kosa kata anak dengan menggunakan berbagai macam kata dalam percakapan sehari-hari. • Ajarkan Lagu dan Rima: Bernyanyi dan bermain dengan lagu anak-anak yang mengandung rima dapat meningkatkan keterampilan berbahasa. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, Anda dapat membantu mencegah Speech Delay pada anak akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Interaksi langsung dan lingkungan yang kaya bahasa sangat penting untuk perkembangan bicara yang sehat.